PSOP yang Hilang

Mendengar lagu dari Secondhand Serenade – Fall for You, Jason Mraz – Lucky, dan Maroon5 – Won’t go Home Without You membuat ingatan saya terbang ke masa itu. Masa ketika terjalin kebersamaan dan kemesraan serta keakraban di antara kami. PSOP. Ya, PSOP (Pekan Seni dan Olahraga Pertanian). Sebuah acara yang spesial, yang berkesan dan selalu terkenang.

Ketika itu saya masih duduk di Semester 2 kuliah saya, tepatnya bulan Mei tahun 2009. Ketika itu saya tidak tahu apa itu dinamika kampus. Saya hanya ikut kepanitiaan karena saya merasa peduli.

PSOP sebenarnya adalah sebuah ajang pencapaian prestasi, media penjalin keakraban antar jurusan antar angkatan di fakultas kami, serta ajang penyaluran bakat, kreativitas dan sportivitas. Sudah menjadi tradisi bahwa penyelenggara PSOP adalah angkatan termuda dan diselenggarakan rutin setiap tahun. Tahun itu adalah giliran kami mempersembahkan ajang bergengsi itu kepada civitas akademika fakultas kami.

Pada awalnya semua berjalan begitu mudah dan lancar, kekompakan antar panitia yang terdiri dari beberapa jurusan sudah mulai tampak. Tadinya saya hanya mengenal teman satu jurusan, menjadi mengenal kawan dari jurusan lain.

Semua berjalan lancar tanpa hambatan yang berarti sampai akhirnya tibalah saat itu : Technical Meeting. Jika dipikir, Technical Meeting kan cuma simple, yah maksimal sehari jadi lah. Tapi ternyata di luar dugaan. Peserta sidang TM yang semuanya adalah senior, “membantai” kami habis-habisan. Sidang TM menjadi berlarut-larut, baru selesai seminggu kemudian setelah dilembur sampai jam 3 dini hari!! Lebay sih emang, tapi itulah sebuah proses. Sebuah proses pembelajaran dimana saya jadi mengerti apa itu dinamika kampus dan bagaimana seharusnya saya bersikap sebagai akademisi profesional yang tidak hanya mengembangkan IQ tapi juga EQ dan SQ.. 🙂

image

lomba tarik tambang

image

futsal

 

image

balap karung

 

image

lomba akustik

 

image

bakiak belut

image

rebutan belut

 

image

games crew

  

image

malam inagurasi

Sebuah pengalaman berharga dimana saya belajar dan mengenal banyak hal. Sebagai contoh, PSOP membuat saya:
1. Pertama kalinya dalam hidup saya pulang ke rumah sendirian jam 3 dini hari.
2. Phobia ku akan hewan belut mulai hilang. \(´▽`)/
Sebelumnya saya memang jijik sekali dengan hewan yang satu itu. Tapi karena tuntutan saya sebagai penanggung jawab lomba, maka paling nggak saya harus bisa memberi contoh bagi peserta. Untuk bisa megang tubuhnya, saya harus menahan geli, menahan jijik sampai hampir nangis, sampe diketawain temen, dan akhirnya saya berhasil mengalahkan rasa takut!! Horeee…
3. Pertama kalinya dalam hidup saya hampir jadi korban kekerasan. Semua karena insiden bakiak. Ada satu peserta yang terlibat adu mulut dengan peserta yang lain sampai akhirnya salah satu pihak melempar bakiaknya dan nyaris mengenai saya yang ada di depannya. Untung cuma nyaris, coba kalau beneran kena, repot juga. Bakiaknya besar dan berat.

Semua pengalaman di atas membuat saya memahami arti kerjasama dalam sebuah team. Nggak akan ada gunanya jika ada banyak orang dalam team tapi yang aktif cuma satu atau dua orang saja. Agar terbentuk suatu team yang solid diperlukan pengertian dan komunikasi antar personilnya. Semua menjadi penting dan sangat berharga. Kerjasama, kebersamaan, kekeluargaan, serta keakraban yang terjalin erat antar personel dalam team selalu berhasil menciptakan kenangan manis. Meskipun basicly kami berbeda, beda jurusan, beda visi, dan lainnya, tapi kami selalu dapat bersatu demi tercapainya tujuan bersama yaitu suksesnya acara ini.

Kini PSOP telah berakhir. Tak ada lagi acara seperti itu di kampus. Tak ada generasi baru yang mengabadikan momen penting itu. Tahun kami adalah PSOP terakhir setelah berpuluh-puluh tahun acara tahunan itu digelar. Terkadang saya rindu suasana itu, dimana keceriaan dan tawa riang menghiasi sportivitas. Ketika sorak sorai supporter menyemangati jagoan mereka. Ketika suasana kekeluargaan begitu kental terasa.

Tapi sekarang lihatlah pada angkatan baru, jangankan dengan teman satu angkatan, teman satu jurusan aja kadang nggak kenal.. ╮(“╯_╰)╭
Miris yah?? Saya beruntung dan bersyukur masih bisa merasakan suka dukanya PSOP. karena saya belajar banyak hal darinya.. 🙂

Categories: opini | 4 Comments

Post navigation

4 thoughts on “PSOP yang Hilang

  1. ratih

    jadi kangen masa itu, masa awal mengenal kampus, masa awal lbh mngenal shabat” kampus, kenangan yg tak akan terlupakan, yg kelak akan kita ceritakan pada anak cucu kita nanti (:

  2. bener omongan e mas aryo wibisono ya—klo kegiatan ini sukses akan menjadi cerita kebanggaan—dan kini terbukti–sip2 cong—gak ada guna nya banyak2 panitia tapi gak bisa saling menutupi dan mengerti satu sama lainnya—kyknya semangt juang itu kini telah luntur, entah kenapa dan mengapa…. ada RASA YANG LUAR BIASA KETIKA ACARA BISA BERAKHIR DENGAN BAHAGIA BWT SEMUANYAAA, gak ada dendam dan laen2—meskipun jalan mencapainya cukup berliku-liku heheheeeee—-
    senang pernah bekerjasama dengan kalian semua Ex.Panitia PSOP (Gelora Pertanian 2008)

    • reny

      Sayang kalo kenangan indah itu ga diceritakan dan hanya dipendam sendiri..
      Kelak jika ada yg baca tulisan ini semoga tergerak hatinya buat ngadain acara serupa..
      PSOP is the best wis pokoke..

Leave a comment

Create a free website or blog at WordPress.com.